Monday, March 21, 2011

Cintaku mula berputik kembali

Cinta yang pernah hadir suatu ketika dulu kian malap, semalap gelap malam, kesunyian dalam bicara, ketandusan dalam doa, mujahadahku juga lumpuh akibat kelalaian diri sendiri. Puas mencari punca, satu persatu kuteliti, benarlah…menafikan hati yang keras tidak memberi impak terhadap penyakit ini… sedar tapi menafikan.

Alhamdulillah, ketenangan yang dicari mula menampakkan diri, cinta yang dulu sudi hadir kembali, kasih juga mula bersemi, berbunga bunga seluruh diriku menerimanya kini, speechless, harapanku moga moga ia terus mekar ke dalam seluruh jiwa ragaku. Saban hari, tidak sabarku menanti saat hadirnya malam, dalam kesunyian, memulakan saat pertemuan dalam sembah sujudku padaMu, Indahnya bila cinta mula berputik antaraku denganMu, bercinta dan berkasih denganMu, sungguh indah, sukar untuk kuterjemahkan dalam ruangan ini, satu kelainan yang jarang dirasai sebelum ini, nikmat yang perlu kusyukuri dan hargai, sungguh nikmat…teringat sabda Rasulullah dari Riwayat Ahmad, “ Aku mendengar rasulullah SAW menceritakan daripada Tuhannya yang berfirman : CintaKu berhak untuk orang yang bercinta keranaKu, cintaKu berhak utk orang yang saling menolong keranaKu dan cintaKu berhak untuk orang yang saling berkunjung keranaKu.” Orang yang bercinta kerana Allah berada diatas mimbar daripada cahaya dalam naungan Arasy pada hari yang tiada naungan kecuali naunganNya”.

Ya Allah ampunkanlah kesalahan serta keterlanjuranku, terasa hiba dan gerun bila mengenangkan azabMu Ya Rabbi, faqirnya diriku,betapa jauhnya diriku dari Mu, sepanjang ku di buai mimpi, telah kulupai janjiMu, lena ku juga masih belum terjaga lagi, semoga dgn kesedaran ini menitip KEINSAFAN buat diri beserta hatiku. Izinkanku bersamaMu lagi Ya Allah dalam ruangan tafakur ku nanti…aku harus berusaha dalam jalan mujahadahku, walau sukar, berusaha untuk memampukannya. Kata Saidina Ali, “Ketidakmampuan itu adalah malapetaka, kesabaran adalah keberanian, zuhud adalah kekayaan, pengendalian diri adalah perisai (terhadap dosa) dan sahabat terbaik dalam penyerahan (kepada Allah).”mudah mudahan…

Allahua’lam

jumaat, 18 march 2011

~ Prasangka yang melelahkan ~


Prasangka itu umpama racun yang bisa membunuh mangsa, selagi ia bertapak di dalam hati ia seperti mencucuh cucuh diri tanpa henti, mengasak jutaan soalan, mencipta andaian demi andaian, kadangkala membawa pertelingkahan.

Indahnya berlapang dada dlm setiap perkara, umpama penawar tika keresahan, selagi ia mendominasi ke dlm diri, soalan yang diasak berbalas jawapan , segala andaian dirumus dgn kebaikan, pertelingkahan dirawat dengan husnuzhon.

Wahai diri yang ingin dikasihi,

Andai dirimu tidak dikasihi,

Renungilah apakah dirimu mengasihi?

Wahai diri yang ingin diingati,

Andai dirimu tidak diingati,

Sedarlah, apakah dirimu mengingati?

Wahai diri yang ingin disayangi,

Andai dirimu tidak disayangi

Apakah dirimu menyayangi?

Wahai diri yang ingin dihargai,

Andai dirimu tidak dihargai,

Apakah dirimu menghargai?

Wahai diri yang ingin dimiliki,

Andai dirimu tidak dimiliki,

Apakah dirimu sudah memiliki?

Wahai diri, hamba Rabbi

usahlah engkau khuatiri,

itu fitrah insani!

Percayalah,

Fitrah dikasihi,diingati, disayangi, dihargai, dimiliki telah disatukan dibawah satu baris kata “kasih sayang Allah” andai engkau mengerti hakikat itu. Ramai yang mencari cari hakikat bahagia, namun masih ramai yang buntu dipertengahannya. Adakah cukup dengan harta, pangkat ataupun keluarga ?. Kebahagian hakiki hanya akan dimiliki oleh mereka yang mengenal Allah serta mengerti hakikat kehidupan dengan kefahaman yang benar dan iman yang mendalam. Ya Allah, mudah untukku menulis dan berbicara, namun aplikasinya bagaimana?... Ampunkan diriku Ya Rabbi.

Justeru, marilah kita berusaha mencari kebahagian yang sebenar dengan mengemudi kehidupan seperti mana yang dikehendaki oleh Allah SWT, dan seperti mana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Persoalannya apakah kunci untuk melayari kehidupan ini seperti yang Allah SWT hendaki dan Rasulullah SAW tunjuki? Apakah yang kita perlukan untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT semata-mata? Jawapannya terkandung dalam surah Al-Imran, ayat 79,

“Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani (pengabdi-pengabdi Allah), kerana kamu selalu mengajarkan al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.”(Ali Imran: 79)

Ayuh, saudaraku seiman. Marilah kita menjadi hamba Rabbani dengan sentiasa berada dalam suasana mengajar dan belajar al-Kitab (yakni ajaran Islam). Hisablah diri kita sejujur-jujurnya. Seandainya telah timbul kesedaran bahawa kita masih belum memulakan interaksi yang baik dengan manual kehidupan dunia (Al-Quran), sedarlah kita masih ada hari ini untuk memulakannya. Bertindaklah! Mudah-mudahan Allah pimpin dan bimbing. Bagi yang telah memulakan interaksi yang baik dengan Al-Quran, maka marilah kita lakukan peningkatan,

Beringatlah!

Allah sentiasa mengasihimu wahai diri, DIA telahpun mengasihimu, mengingatimu, menyayangimu, menghargaimu, serta memilikimu. Kasihnya tidak luak, sayangnya tiada senggak, engkau juga adalah milikNya yang mutlak. Hanya menunggu masa untuk kembali ke pangkuanNya kelak.

Sunday, January 16, 2011

~ dengar2kan kisah mereka ~

Ya Allah…
Sucikanlah hatiku daripada sebarang dosa
Dosa-dosa yang bisa melalaikan diriku
Dari terus mengingatimu
Ampunilah dosaku Ya Allah

Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya,sebab keelokan paras menyesatkan pandangan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan akan musnah di pertengahan. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuat hatimu tertunduk malu melakukan maksiat, tersenyum ikhlas atas keredhaan, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Di balik kuntuman senyum menangis pilu dalam ruang jiwa, ada cebisan menghiris hati , mengikis keyakinan tentang cinta. dahulunya,di genggaman tangan ada sebongkah permata , mendidik jiwa, pemberi semangat, penenang di kala keserabutan melanda, namun duri di hati sungguh perih tak tertahan bila dibiar tanpa dihirau, ditinggal tanpa berita di seketika waktu. Tangan yang menulis, hati terus mentafsir deras sambil diiring titisan jernihan yg memberi seribu erti untuk kehidupan. Syakwasangka mainan syaitan seringkali mendominasi diri, pelbagai tafsiran dan juga andaian di luar pengetahuan. Hari demi hari, minggu bertukar minggu, bulan berganti bulan tidak juga bertemu jawapan..mungkinkah ini hanya perasaan yang perasan dan bersimpati pada kasih itu? Penafian terhadap cinta dan kasih itu memang wujud namun jauh di satu sudut jiwa membenarkan ia mengisi ruang kosong. Akhirnya, redha dengan susun atur Ya Baariii yang mengagendakan untuk kehidupan ini…dengan rasa rendah diri, tanpa mengetahui, tawakkal pada Ilahi jalan kesudahannya, terima seadanya itulah yang memberi sedikit ketenangan buat hati…setelah diterima,info demi info mula disampaikan, redha… itukah dia…tidak pernah terdetik di hati, jauh sekali mengimpi…pasrah dan redha itulah jalan terakhir..Allah itu Maha Kuasa, apa saja boleh berlaku atas kehendakNya..benar, beberapa detik kemudian sang permata hadir mengukir kata hati, membisik impian diri… namun begitu, tidak mampu untuk berbuat apa kerna janji telah dipateri dalam pengakuan diri… akal sering mempersoalkan mengapa ini terjadi, walau kasih masih bersemi namun perlu cuba untuk dikikis agar tenang bila ikatan sah terjalin di kemudian hari. Tewas dgn nafsu diri, meronta ingin kembali namun tak rela menzalimi sekeping hati yang bertahun tahun cuba memahami,janji tetap janji, suka atau tidak itu bukan yang utama…hakikatnya belajarlah menghargai diri serta makhluq ciptaan Ilahi. Walau sukar melupakan si permata, cubalah tepis dan beringatlah akan azab Allah SWT di kemudian hari. Inilah peringatan buat diri kita semua.

~pesanan dari sahabat buat sahabat~

Ya Allah…jagailah hati ini, jagailah 2 telinga ini, jagailah 2 mata ini
Hanya padaMu kubermohon
Kerna hanya Engkaulah tuhan yang Satu
Pencipta sekalian alam
Maka dengan sesungguhnya
Kabulkanlah doa ummat Mu ini
Amin Yarobbal Alamin…

Friday, January 14, 2011

haruman kasih di taman hati...

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Selawat dan salam buat rasul junjungan SAW, ahli keluarga Baginda, para sahabat handai dan seluruh umat islam. Tidak lupa setulus doa moga sejahtera dan bahagia buat ruh emak dan baba yang telah melahir dan menyayangi anakanda dengan segenap jiwa dan ragamu.

Ada perasaan mendalam di hati yang harus selalu dijaga setiap hari. Ada serangkap puisi yg ingin dialunkan, ada sebaris kata yg ingin disampaikan, ada bahagia yg ingin disampaikan, ade luahan rasa yg perlu diterjemahkan, ada keresahan yang ingin dikurangkan, ada jeritan nurani yg ingin dilontarkan,ada rindu yang mekar tumbuh didalam diri untukmu. yang pastinya aku bertemumu hanya diruang fantasiku. Jiwa menuntun bebatu kejauhan, akhirnya aku merasakan jua dakapanmu. Dakapanmu sungguh erat, merembes enzyme suci di alis mata, distimulasi oleh medulla oblongata yang spontan.

Tersenyum sendiri mengimbau sejarah pengajian kitab IQRA, Al Quran satu persatu, penuh teliti, huruf demi huruf, makhraj demi makhraj, penuh tartil aku menuruti..kau tak pernah jemu. Kadang2 membuatkan ku sedikit takut dengan ketegasanmu, bersedia sebelum mengaji itulah prinsipku, tidak suka dimarahi, tidak suka dibanding2kan, tidak suka diteguri tika itu. Mencari ruang waktu yang ada, ‘meneras’ sebelum mengaji menjadi rutin harianku. kian hari rindu dan kasih ku padamu makin memuncak mengarahkan diriku menatap potret usang yang menjadi khazanah terpenting sebahagian diriku. Seringkali ku bertemu mu saat ku di ruang fantasi. Bukan khayalan namun kekuatan cinta, kasih dan rindu yg terbit dari jiwa ini tidak berubah walau sedikitpun cuma hanya mampu mengutus seutas “DOA” buatmu berdua di sana. Anakmu pasti menyusulmu di kemudian hari.

Friday, January 7, 2011

mencari hikmah di bumi Tuhan...




























…kesinambungan memori di kemboja masih segar di pita minda yang seakan merindui pengalaman lepas, namun kutahu ia hanya emosi yang memungkinkan aku bermonolog sendiri di setiap sepiku. Sambil mendengar alunan “ demi matahari” dari kumpulan Snada membuatkan hatiku sedikit terjentik akan bait2nya yg menyentuh bukti kebesaran Allah SWT, fikiran kembali menerawang perkampungan Stengmai, Siem Reap yang menyajikan makanan yang lazat2. Setiap dari kami tak melepaskan peluang mencuba lauk pauk, mane taknye sekali makan USD 4, kalau ditukarkan dalam duet Malaysia dlm RM13..waahh, expensive tuu. Makanan yg paling kugemari tika itu ialah sup tomyamnye, seedaapp…tapi lepas setengah jam, mulalah kepala buat hal, kepeningan, kesakitan, kemengantukkan semuanya ade. Kemungkinan kesan MSG yg byk dlm makanan tadi. Almaklumla, tak terbiasa menggunakan MSG lg dirumah.. melihat semangat serta riak wajah rakan2 lain utk meneruskan aktiviti seterusnya, kugagahi juga turut bersama mereka. Sempat kami mengunjungi Silk Farm yg memahatkan memori penghasilan kain sutera dari ulat sutera, disinilah tempat mereka menanam serta memproses ulat sutera sehingga menjadi benang dan kain2 sutera. Tak lengkap rasanya trip kami sekiranya tanpa bergambar kenangan terlebih dahulu…sepanjang perjalanan balik ke hotel, melalui perkampungan2 yg indah tampak dari zahirnya namun dari ruhaniahnya mungkin hanya mereka sahaja yg memahaminya, kesempitan hidup mencari rezeki merelakan mereka berbuat apa sahaja demi mencari sesuap nasi..itu pun, bergantung kepada nasib jika ada, ada..begitulah sebaliknya. Saat itu, minda mengajakku berdiskusi ringkas, betapa untungnya anak2 saudaraku tidak mengalami kondisi yang sebegitu rupa, bayangkan anak kecil berusia 5 tahun sudah melalui erti membahu kayu kayan dr hutan. Jauh di satu sudut hatiku menangis kehibaan lantas membenarkan pepatah “ berat mata memandang, berat lagi bahu yang memikulnya”… ya, mungkin itu yang tersurat utk mereka, mana mungkin kita boleh merubahnya dlm sekelip mata. Kita bukanlah seperti didalam kerajaan Nabi Sulaiman, kelip mata boleh merubah tempat yang hendak dituju…Natijahnya, semua itu perlukan masa untuk melakukan perubahan.. pada malam hari yang sama, kami tak melepaskan peluang bersiar di sekitar Bandar Siem Reap, Old Market, Night Market, Centre Market semua kami redah dgn hanya berjalan kaki…tidak banyak bezanya antara Siem Reap dan Phnom Penh cumanya mungkin di Siem Reap udaranya lebih nyaman jika nak dibandingkan Phnom Penh..dan satu lagi barang yang tak kujumpai di phnom penh tapi telah dijumpai di Siem Reap, niat di hati memang nak beli sbb rasenye x pena jumpe lg di mlaysia, nightdress suit yg comey dibuat dr silk fabric tapi bile fikirkan kembali adek2 guys ni ade x jadi pulak nak beli..bak kate seorang sahabatku, “ kamu segan ye”…senyuman melebar je mampu ku ukirkan…terus melangkah dengan runtunan dilemma. Mungkin hobi pelikku memg dr kecil suke kumpul pajamas…hanya nak tambah koleksi jer..hee…kira2 jam 8 lebih mlm (10 lbih waktu Malaysia) kami terus melangkah mencari makanan, hanya restoran KFC yg dijumpai. Perjalanan balik kami bukan setakat tu saja sebaliknya kami tak lepaskan peluang singgah sebentar di centre market…kat sini pun da banyak bende yg kubeli, itulah perempuan kata slh seorang antara kami lantas disambut dengan gelak tawa yg sederhana. Aku hanya membiarkan saja sambil terus memilih yg berkenan di hati…setelah selesai hajat di hati, kami kembali semula ke tempat adek2 ni duk memilih jam tangan…hampir setengah jam jugak la kami duk menunggu mrk memilih, mencuba, mengejas dn byk lg la prosedur2 sebelum dorg nak beli tu..akhirnya dlm jam 10 mlm kami selamat tiba di bilik masing2…seusai solat isyak, satu mesej masuk, rupanya dari adek2 yg buat kajian di siem reap nak dtg jumpa kami di hotel…walaupun agak kepenatan, kami gagahi juge meraikan tetamu…dlm 10 minit kemudian kami dikunjungi jannah, dayang dan intan. Hati berbunga2 saat melihat mereka gembira berjumpa kami…sungguh!, adek2 itu membuatkan hatiku sedikit tersentuh sanggup mereka datang jumpa kami pd malam hari dgn menaiki tuk2 semata2 nak jumpa sekejap…inilah impak dr usrah yang bertahun2 kami lakukan bersama, ukhuwwah yg ditautkan dgn ikatan aqidah ini mampu melahirkan perasaan kepinginan terhadap mereka walau seketika berjauhan. tika melepaskan mereka di pintu lobi hotel mula terasa kesayuan, tinggallah kami bertiga, k.nad n shu..team kami pd masa tu kami bertiga siswi dn yg selebihnya adek2 siswa yang ku anggap seperti adek2 sndiri…namun keterbatasan masih mampu dijaga setiap dari kami. Bukankah keberkatan itu yg paling penting!... sepanjang berada di siem reap mahupun phnom penh terlalu banyak suka dan duka , bak kata org jauh perjalanan, byk pengalaman, luas pengetahuan…seharusnya perlu merasai, menghayati, memahami, menginterpretasi serta mengkoreksi diri kesan dari musafir di Bumi Ya Waasii’. =))

Friday, December 17, 2010

Musafir di Bumi Ya Wasi'....

...Benarlah penerangan Allah SWT sepertimana dalam surah Al-Ghasyiyah maka apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana unta diciptakan?, dan langit bagaimana ia ditinggikan, dan gunung ganang bagaimana ia ditegakkan, dan bumi bagaimana dihamparkan, Maka berilah peringatan, kerana sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan..

seindah bumi Tuhan yang menciptakan, akhirnya sampai juga di bumi kemboja yang dulunya aku mengenali hanya dalam kamus sejarah geografi yang memetakan aktiviti ekonomi dan pelancongannya seperti tonle sap, sungai mekong dsb. cuma saat ini,aku sendiri melihat dan menghayati aturan Tuhan...jika dibandingkan antara tanah airku dan bumi kemboja, pastinya disudut hatiku memilih tanah airku sendiri, benarlah kata pepatah, "hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, lebih baik di negeri sendiri"...justeru aku merafa'kan setinggi kesyukuran ke hadrat Ilahi masih memilih jiwaku berada di Bumi Allah kerana padaku bila2 masa saja Allah mampu menjadikan bumi malaysia senasib seperti negeri champa.
lawatan ke perkampungan champ yang mengambil masa 3 jam lebih perjalanan akhirnya kami sampai di madrasah yang dikelolakan oleh ustaz salleh. di sambut dengan tepukan gemuruh anak anak kecil orang champ sambil berbaris menyambut kehadiran kami. Subhanallah, hanya Allah SWT saja yang memahami perasaan ku ketika itu, hiba bercampur terharu dengan keadaan mereka. melihat wajah makcik2 yang memancarkan senyuman membuat hatiku sedikit senang sekurang2nya kehadiran kami disitu memberi sedikit ketenangan buat mereka..kami dihidangkan dengan makanan ala kampung orang islam champ yang sungguh lazat, sup lembu, kari lembu, ikan bakar, buah susu ( x pernah jumpa kat malaysia)...subhanallah...dalam 3 jam lbih kami berada sekitar kampung. sebelum balik, kami bersalaman dengan makcik2 dan anak2 kecil, walaupun seketika bersama namun perpisahan ini amat menyebakkan sanubariku, kutahan air jernih dari tumpah ke bumi namun apakan daya qalbu seorang wanita, ia tetap mempengaruhi emosiku...ku peluk makcik itu pnuh erat, ku bingkis secangkir senyuman buat mereka yang masih terus melambai, lambaian hilang dalam keserabutan semak yang banyak, van terus meneruskan perjalanan pulang ke Phnom Penh.....melihat, menghayati, serta mengadaptasi bumi ciptaan Allah Ya Waasii' ....

Tuesday, July 27, 2010

imbasan...

..."na,da sembahyang ke blum?, nanti jangan lengah lengahkan sembahyang ye..." itulah pesanan terakhir babaku pada emak seakan mengetahui episod pengakhirannya akan tiba, emak hanya mampu menahan sebak yang menusuk jauh dalam hatinya...isteri mana yang sanggup ditinggalkan suami, namun begitu ketetapan Allah SWT tetap berlaku...dalam beberapa jam kemudian babaku menghembuskan nafas terakhirnya, detik cemas dan sedih menyelubungi saudara maraku malah rumahku semakin ramai orang yang datang ziarah...
...kring,kring, kring...assalamualaikum ida, baba suruh balik sekarang, baba tak sehat, kejap lagi abang sampai..,ak baru saja menerima panggilan daripada abangku kira2 jam 7.20 pagi, terdengar sedikit kelainan di suaranya..apa yang berlaku,nape bukan emak yang bagitahu, mesti ade something yang berlaku ni,mujurlah rumah ku tidak jauh dari kolej matrikulasi ni.. getus hati kecilku....langkah ke kuliah ku hentikan dan berpatah balik ke block B5, fikiran ku kusut, kacau dan berserabut, agak terkedu dengan panggilan tadi. tangan ku hanya sempat mencapai sebuah Al Quran terjemahan dan terus bergegas ke pusat pentadbiran untuk menunggu abangku...prosedur kebenaran pulang untuk aku balik sangatlah merumitkan, naseb baek Allah beri pertolongan melalui sahabat rapatku nadiah. die la yang bantu aku mengambil borang dan sebagainya..setelah selesai aku terus menunggu sambil membaca surah yasin untuk menenangkan jiwaku pada masa itu..dalam beberapa minit abangku pun sampai...aku terus menerpa dia dan bertanya...namun, abangku diam membisu dan hanya menjawab "nanti abang faizal bagitahu dek" kita balik dulu...owh rupanya abang abangku sudah berada di rumah...Ya Allah, berderau darahku, aku pasti dan dapat mengagak apa yang berlaku cuma aku tak pasti sama ada emak atau ayahku yang pergi meninggalkanku...aku tidak henti henti membaca Yasin walaupu aku rase entah berapa kali aku ulang surah yang sama, jiwaku kacau sambil abangku memecut laju...sampai di perkarangan rumah, aku melihat sendiri saudara mara, jiran tetangga, anak murid ayahku juga ada...owh Allah btul2 aku diuji dengan realiti...aku terus turun dari kereta dan berlari memasuki rumah..aku melihat sebuah tilam terbentang di ruang tamu tapi tiada jasad di situ...aku masuk ke ruang dapur, aku menyaksikan kakak kakak ku bermandi air mata..kak ani, mane emak? mane baba?...mane kak?..kakakku terus memeluk erat aku..."sabar dek, baba dah tak de"..jawabnye ringkas sambil menahan air mata namun butiran itu tetap tumpah..mane emak?, tanye ku lagi..."emak di hospital dengan abang faizal dan abang fairus, kejap lagi emak sampai".. Ya Allah, terkilan yang amat sangat aku tak sempat menatap wajah baba buat kali terakhir, seingat aku aku bersalaman dengan arwah 3 hari sebelum ni, sempat la juge aku pulang ke kampung minggu lepas....Allahu Akbar, aku tak dapat meneruskan lagi..bersambung~ sesungguhnya kematian itu pasti~ setiap yang bernyawa pasti akan merasai mati...

~sebuah diri yang sedang mengenali Pencipta~